Innova boros ? Ngga tuh

Dalam sebuah perbincangan seorang teman memulai diskusi “Kenapa elo pilih Innova, bukannya boros ? coba kayak gue pake Jazz, irit”, saya hanya senyum sambil menjawab “Ya, karena saya lagi pengen Innova aja” 😀

Untuk mengukur apakah kendaraan yang kita pakai adalah yang best-value memang sangatlah relatif kalau menurut saya, perbandingan konsumsi BBM memang adalah salah satunya, tapi ngga bisa hanya dilihat dari sisi itu saja. Faktor kegunaan tentunya juga penting dong, sendainya saja saya belum menikah seperti teman saya dan rumah saya aksesnya nggak ancur-ancuran seperti sekarang, mungkin pilihan saya nggak akan jatuh pada Innova tapi lebih ke Sedan, seperti mobil saya sebelumnya, tapi dengan 1 orang istri, 2 orang anak dan kadang harus angkut 2 pembantu juga sering ortu yang maen dari Jawa datang ke Jakarta, bangsa-bangsa 5 seater vehicle tentu nggak akan bisa memenuhi kebutuhan saya 😛

Dari sisi konsumsi BBM sendiri, saya rasa selama 1 tahun lebih pakai, Innova nggak boros-boros amat kok. Mungkin karena dia adalah penerus trah Kijang, yang dikenal sebagai mobil niaga, dan sudah tradisi BBM selalu kurang dari 1:10, maka terbentuk sebuah pakem bahwa varian Kijang adalah selalu boros :(. Tentunya, kalau kita sudah memutuskan untuk beli Innova, ya ngga bisa komparasi konsumsi BBM-nya dengan Jazz atau AvXen, secara dari sisi kapasitas mesin-nya saja sudah beda. Innova juga didesain sebagai mobil niaga, dengan kapasitas 7 seater, meskipun kadang isinya bisa lebih dari 7 hehehehehe. Sedangkan mobil yang laen, lebih ke arah lifestyle, yang mungkin akan lebih banyak dipakai hanya 1-2 orang. Coba kalau anda seperti saya, yang lebih sering pake Innova untuk ke kantor, dan mungkin hanya untuk acara keluarga (itupun kalau ada acara) pada wiken, pasti anda tidak akan berpendapat bahwa Innova terlalu boros 😀

Updated:

Bagi yang merasa Innova-nya boros, beberapa ide di bawah ini mungkin bisa membantu. Saya melakukannya dan alhamdulillah bisa menghemat komsumsi bahan bakar cukup signifikan

• Usahakan untuk mengemudi di RPM stabil
• Lakukan perpindahan gigi di sekitaran 2500 RPM
• Hindari macet (hehehe susah ini kalau di Jakarta),  saya sendiri lebih pilih keluar agak siangan dikit
• Apabila ada yang percaya pada produk aditif, produk berikut cukup membantu, saya bisa hemat 20% dengan produk  penghemat bahan bakar pada web ini